Kamis, 26 Mei 2011

Review Samsung Google Nexus S (i9020)

Google Nexus S i9020 Samsung Google Nexus S (i9020) adalah smart phones yang didaulat sebagai penerus trah Google phones. Jika sebelumnya Google bekerjasama dengan HTC untuk memproduksi Google phones pertama Nexus One, kali ini Google mempercayakan kepada Samsung untuk membuat smartphone resmi Google, Samsung Nexus S.

Google Nexus S i9020 muka belakang samping Dimensi 12.39 x 6.3 x 1.09 cm, berat 129 gram, Oleophobic surface pada bagian layar, Plastik fleksibel dibagian tutup baterai.
Nexus S menggunakan bentukan dasar yang mirip dengan Galaxy S. Hanya saja dibagian sudut Nexus S lebih membulat.
Yang menarik, bagian muka Nexus S menggunakan kaca cekung di bagian layar yang membuatnya tampak lebih ergonomis dibanding Galaxy S.
Benjolan dibagian belakang-bawah pada Galaxy S juga masih terlihat pada Nexus S.

Layar
Google Nexus S i9020 layar Layar sentuh kapasitif SC-LCD, Contour Display dengan kaca cekung, 16 juta warna, 4 inci, 480x800 piksel, Multi touch.
Sama seperti pada Galaxy SL, Layar SC-LCD milik Nexus S menampilkan gambar dengan kontras yang baik.
Layar ini pun tergolong sangat baik dalam merespon setiap input sentuhan.
Kontur melengkung ke dalam pada permukaan layar memberikan sensasi tersendiri yang belum pernah didapati sebelumnya, apalagi ketika melakukan swipe untuk scrolling dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Rating: 4.5

OS dan Menu
Google Nexus S i9020 OS dan menuGoogle Nexus S i9020 OS dan menu 2 Android Gingerbread (v2.3), UI Standard milik Android.
Gingerbread pada Nexus S memiliki performa yang mengagumkan, selama dalam masa pengujian, tidak didapati sedikitpun lag yang sesekali terasa ketika menguji GalaxyS maupun Galaxy SL.
Tampilan homescreen terbilang standar dengan 5 buah panel untuk meletakkan berbagai shortcut dan widget.
Menu utama menyajikan aplikasi standar Android yang tergolong minim.
Rating: 4,5

Kamera Foto
Google Nexus S i9020 kamera foto 5 MP (2560 x 1920), LED flash, autofocus, geo-tagging, kamera sekunder VGA.
Fitur kamera tergolong miskin fitur khusus, seperti touch focus, smile shot, face detection dan panorama yang biasanya dapat dijumpai pada smart phone hi-end keluaran Samsung.
Tidak ada ditemukan fitur zoom pada kamera Nexus S. Hal yang sama juga terjadi pada Nexus One.
Meski begitu fitur standar seperti eksposure, color effect dan scene mode masih bisa digunakan
Rating: 3

Hasil Kamera
Google Nexus S i9020 hasil kamera indoor Google Nexus S i9020 hasil kamera outdoor

 

 

 

 

 

Meski memiliki fitur yang sangat terbatas, namun hasil tangkapan dari kamera Nexus S terbilang baik. Ketajaman gambar sangat apik serta warna yang dihasilkan pun terlihat natural. Ketika keadaan pencahayaan tidak mendukung, lampu flash bisa diandalkan.
Rating: 4

Perekam Video
Google Nexus S i9020 hasil kamera perekam video Kualitas resolusi maksimal WVGA (720x480 piksel), @30fps
Sayang rasanya untuk ponsel sekelas ini jika belum mampu merekam video dalam resolusi HD 720p, tapi itulah kenyataannya. Tidak seperti beberapa smartphone hi-end keluaran Samsung, Nexus S hanya mampu merekam video beresolusi WVGA dalam format 3gp.
Perekam video juga minim fitur seperti fitur kamera foto.
Rating: 3,5

Video Player
Google Nexus S i9020 video player Video player mendukung format 3gp, mp4, m4v, avi
Untuk memutar video, Anda dapat mengakses gallery kemudian memilih koleksi video Anda yang tertampil bersama foto dan gambar yang tersimpan dalam ponsel.
Nexus S tidak menyediakan ikon khusus untuk aplikasi  video player pada menu utama.
Rating: 3

Audio
Google Nexus S i9020 music player Party Shuffle, Mendukung mp3, amr, wav
Tak ada yang istimewa dari pemutar musik pada ponsel ini, Nexus S bahkan tidak menyediakan pengaturan equalizer yang lazim ditemukan pada fitur pemutar music smartphonehi-end. Sayangnya fitur party shuffle yang kurang lebih berfungsi layaknya fitur shuffle biasa.
Rating: 3

Internet
Google Nexus S i9020 internet browser Browser HTML, Mendukung Flash Player 10.2, multi-windows browsing, pinch zooming, RSS feeds, share page.
Tidak ada perubahan pada tampilan, fitur, bahkan performa browser bawaan Nexus S dengan yang tersedia pada versi terdahulu.
Secara keseluruhan Anda akan merasakan pengalaman berinternet yang sama ketika menggunakan Nexus One atau Galaxy S.
Rating: 4,5

 

Benchmark
Google Nexus S i9020 benchmark Aplikasi yang digunakan: Quadrant Standard Edition oleh Aurora Softwork
Full benchmark Nexus S mencetak nilai  1973 membuatnya berada pada urutan teratas dari jajaran smartphone Android yang dijadikan parameter oleh Quadrant Benchmark.
Rating: 4,5

 

 

 

Konektifitas
Google Nexus S i9020 konektivitasHSDPA, 7.2 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps, Wifi, Buetooh, USB, tethering, dan portable hotspot.
Dari segi konektifitas, Nexus S menawarkan banyak alternatif untuk terhubung ke internet maupun perangkat lain.
Yang menarik tentu saja fitur tethering dan portable hotspot yang berfungsi untuk membagi jalur data operator yang digunakan pada Nexus S ke komputer atau perangkat lain.
Rating: 4

 

 

Kesimpulan
Samsung Google Nexus S
termasuk mumpuni jika dilihat dari sudut performa. Hanya saja keterbatasan fitur kamera dan aplikasi bawaan cukup merepotkan anda yang terbiasa menggunakan smartphone kaya fitur. Anda perlu sering mengakses Android Market untuk menambahkan aplikasi demi menutupi kekurangan Nexus S.

Kelebihan
• Android 2.3 Gingerbread
• Desain Ergonomis
• Layar SC-LCD
• Mendukung Flash player 10.2
• Google Phones
Kekurangan
• Aplikasi bawaan minim
• Tidak mendukung memori eksternal
• Kamera tanpa zoom
• Kamera tanpa shutter fisik
Ponsel Tandingan :
Sony Ericsson Xperia Arc, HTC Desire S, LG Optimus 2X

Mau baca spesifikasi lengkapnya Samsung Google Nexus S i9020?

sumber: Tabloid Pulsa

Rabu, 25 Mei 2011

6 Langkah Menulis Posting Luar Biasa

Nathaniel Hawthorne pernah menulis “Easy reading is damn hard writing”. Kurang lebih kita bisa artikan tulisan yang enak dibaca adalah tulisan yang ditulis dengan sungguh. Dan, … saya harus mengaku, bahwa kegiatan tulis-menulis-tulisan itu sama sekali bukan kegiatan remeh yang bisa dilakukan sambil lalu. Apalagi jika tulisan itu diharapkan bisa “easy reading” seperti yang dimaksud oleh Hawthorne.

Seperti posting 6 langkah menulis posting luar biasa ini sejatinya juga bukan tulisan saya sendiri. Aslinya, tulisan ini adalah guest post oleh Karol K. yang diposting di Daily Blog Tips. Posting ini hanya terjemahan atau tepatnya saduran saja, karena saya tambahkan pendapat saya sendiri. Ya maaf, kalau tambahan dan pengurangan yang terjadi membuatnya sedikit menyimpang dari maksud penulis aslinya, hehe….

Membuat posting yang ‘laku’, adalah tantangan yang cepat atau lambat akan dirasakan semua blogger. Sekadar menuangkan ide dalam rangkaian kata yang disusun jadi kalimat dan membentuk paragraph yang kita pakai jadi perahu penghantar gagasan seringkali tidak cukup. Kecuali jika anda ‘Dee’ Dewi Lestari, Pramudya Ananta Toer, Sindhunata, atau Andrea Hirata, hehe…

Pada umumnya blogger pemula, seperti saya, musti belajar mati-matian membuat posting yang menarik, menambah traffic, mengundang komentar, bahkan kalau bisa jadi link bait yang sip. Pendek kata itulah ‘quality content’. Nah, berikut ini adalah 6 langkah menulis posting luar biasa yang bisa kita ikuti:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)

Jadi mirip ketika anda ‘dipaksa’ menulis skripsi atau thesis ya? Hehe… Tapi ini bener loh! Sulit hampir mustahil kita menulis posting yang bagus tanpa sumber rujukan. “Tidak ada sesuatu yang baru dibawah matahari yang sama”. Jadi buatlah daftar bahan rujukan posting anda itu. Rujukan ini bisa website, buku, majalah, postingan di blog orang lain, dan jangan lupakan postingan anda sendiri. Ingat, internal link yang kuat sangat bagus untuk SEO blog anda.

Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting
Langkah 6: Mulai menulis posting

Karena per langkah diatas lumayan panjang maka posting 6 langkah menulis posting luar biasa ini saya pecah-pecah. Klik saja di setiap linknya untuk membaca lebih lanjut.

Bagaimana dengan anda? Mau mensharingkan bagaimana anda menulis posting anda di sini? Saya tunggu komentarnya….

Apa Yang Harus Diperhatikan Ketika Mulai Menulis Posting

Akhirnya anda bisa memulai menulis posting yang sebenarnya.

Fokuslah dengan ide-gagasan utama yang anda mau tuliskan (langkah 1). Gunakan daftar rujukan yang anda siapkan di langkah 2. Jaga nada dan rasa yang anda hendak bangun dari judul yang sudah anda tetapkan (langkah 3). Jangan melenceng dari bentuk tulisan yang anda ambil di langkah 4. Ikuti saja kerangka posting anda di langkah 5. Dan, yang terpenting: berikan solusi-pemecahan dari masalah yang anda bahas.

Pengunjung itu manja. Seperti juga saya. Yang saya harapkan ketika membaca posting di blog orang lain adalah sesuatu yang sudah jadi, matang, tinggal ambil, dan tanpa perlu banyak membaca. Saya hanya perlu 3-5 menit untuk mendapatkan semuanya sebelum saya pindah ke posting lain, atau blog lain. Selesai.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

Senin, 23 Mei 2011

MyBlogLog Mati, PR Terjun Bebas, hik-hik-hik…

Kalau anda aktif ngeblog, saya kira anda ngeh dengan salah layanan buagus dari Yahoo, si MyBlogLog ini. Sebulanan yg lalu saya dikirimi email yang isinya bahwa layanan MyBlogLog akan dihentikan, efektif mulai 24 Mei ini. Saya tidak menganggapnya penting. Selama ini layanan gratis-nya Yahoo itu hanya saya manfaatkan untuk menambah backlink, membangun komunitas – yang mana segera hilang begitu kena Facebook, hehe… Tidak menyangka kalau efeknya bisa ke PR salah satu blog saya yagn memang ‘pernah’ saya optimasi untuk memaksimalkan manfa’at dari My BlogLog. Hemmm….

Sebenarnya tidak yakin benar apakah jatuhnya PR salah satu blog saya itu memang karena dihentikannya layanan MyBlogLog atau karena alasan lain. Yang jelas, ini menyakitkan. hehe…

Kehilangan PR tentu saja tidak enak, apalagi kalau sebelumnya 3 trus jadi 0, mungkinkah ini cuman mimpi, hik-hik…

Selain PR ngedrop, saya sungguh kehilangan beberapa hal, beberapa widget tidak bisa saya manfatkan lagi. Juga komunitas yang sudah dibangun beberapa lama. Hilang begitu saja. sedih…

Minggu, 22 Mei 2011

Menulis Kerangka/ Outline Posting

Menulis kerangka adalah langkah yang paling saya hindari ketika membuat postingan. Dan jujur saja, ini kesalahan terbesar ketika menulis. Menulis adalah kegiatan yang sulit dihentikan, meski juga sulit dimulai, hehe…. Ketika anda menulis, sangat mudah tulisan anda melebar kemana-mana tanpa arah – tanpa sadar. Tahu-tahu jari anda sudah menghasilkan beberapa paragraph bagus tapi jauh dari tujuan awal yang anda pikirkan di awal penulisan.

Kerangka tulisan akan menjaga anda tetap dijalur yang tepat. Kerangka yang baik haruslah cukup simple untuk diikuti, dan memudahkan anda menulis dengan nyaman. Kalau ditengah jalan menemukan hal lain, ketik saja di notepad, anda sudah menemukan bahan untuk posting lainnya lagi, kan? hehe…

Setelah kerangka posting anda jadi, pastikan bahwa anda sudah mendapatkan pokok-pokok ide-gagasan anda. Pastikan juga tidak ada yang terlewat, atau juga tidak perlu, lalu tentukan aliran penulisannya. Mana yang perlu disinggung lebih dulu, mana yang baiknya diletakkan dibelakang, dan sebagainya.

Paling tidak, anda sekarang bisa mengira-ira seperti apa nanti jadinya postingan itu.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

Sabtu, 21 Mei 2011

Kenapa BlackBerry PlayBook Tidak Laku Ya?

Kehadiran BlackBerry Playbook bisa dibilang tak segemilang yang diharapkan pihak pabrikan. Coba, kenapa sampai bisa tidak laku begitu? Pasalnya, selain sempat mendapat penilaian ‘miring’ oleh beberapa reviewer, hingga kini penjualan tablet PC besutan RIM ini masih sepi dari peminat.

Mengapa BlackBerry PlayBook Tidak Laku Menurut sumber terpercaya (BGR), dilaporkan bahwa penjualan BlackBerry PlayBook jauh sekali dari yang diharapkan atau diperkirakan. Tak hanya itu, tingkat pengembalian (retur) PlayBook juga lebih tinggi ketimbang pesaingnya Motorola XOOM.

Bahkan, menurut sumber lain yang merupakan retail utama PlayBook, dilaporkan bahwa target penjualan PlayBook meleset hingga mencapai 90%.

Meskipun menurut laporan ini penjualan PlayBook dikatakan tidak terlalu sukses. Namun, beberapa analis mengatakan bahwa tablet yang diluncurkan pada 19 April lalu ini telah alami penjualan cukup baik sejauh ini.

Menurut Mike Abramsky, Managing Direktor dari RBC Capital Markets, percaya bahwa RIM telah menjual sekitar 250.000 unit PlayBook.
sumber: Tabloid Pulsa

Jumat, 20 Mei 2011

Memilih Jenis Struktur Posting

Kalau mau agak njelimet, sebenarnya ada banyak sekali struktur sebuah posting blog. Dibawah ini adalah beberapa diantaranya:

  • Posting standard berisi pembukaan, isi, kesimpulan.
  • Posting berupa list – daftar
  • Posting berisi bagaimana melakukan sesuatu (how to guide)
  • Posting berisi sesi tanya jawab. Posting ini dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan pengunjung yang tidak cukup kalau hanya ditulis di comment section.
  • Posting bergaya FAQ (Frequently Asked Questions)
  • Posting berisi review blog atau produk tertentu, My Gadget Review contohnya.
  • Posting berupa interview dengan seseorang
  • Posting berisi studi kasus. Misal anda melakukan sesuatu dengan blog anda, dan kemudian hasilnya anda sharingkan, jadilah psoting semacam ini.
  • Posting berisi berita. Kunjungi Indonesia Today News atau What’s On The World Today.
  • Posting berisi profile orang terkenal, saya mencobanya di Indonesian Celebs and Gossips
  • Posting berisi link ke posting yang lain, contohnya My Download, My Friend’s Links
  • Posting berisi masalah dan solusinya
  • Posting yang membandingkan dua atau lebih cara pemecahan masalah
  • Posting berisi cerita yang bertujuan memotivasi pembaca
  • Posting pengalaman cerita pribadi sehari-hari
  • Posting yang meminta pengunjung mengajukan pertanyaan
  • Posting berupa opini yang mengundang perdebatan
  • Posting berupa checklists pengerjaan atau persiapan sesuatu
  • Posting berupa infographics
  • Posting mengenai definisi dari sesuatu

Terserah mau memakai bentuk yang mana. Aturannya cuman satu: usahakan hanya menggunakan satu jenis struktur/ bentuk saja.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

Selasa, 17 Mei 2011

Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic

Menulis Judul posting yang menarik sangat penting. Beberapa orang berpendapat bahwa anda tidak boleh mengawali tulisan dari judulnya. Dan saya tidak setuju. Percaya atau tidak, judul posting menentukan sampai 80% postingan itu akan berhasil atau tidak. Sebagus apapun tulisan anda, kalau judulnya tidak menarik, mereka tidak akan membaca tulisan anda itu.

Salah satu cara membuat judul posting yang mengundang traffic adalah dengan mencuri! Ya, mencuri.

Coba kunjungi blog-blog populer di luaran sana, seperti Daily Blog Tips, ProBlogger, Copyblogger, TechCrunch, Mashable, GetRichSlowly.  Atau kalau dari Indonesia paling gampang kunjungilah lintas berita, kapan lagi, detik, vivanews, dan yang semacamnya. Bahkan Kompas pun saya lihat mulai menggunakan judul yang eye catching seperti ini. 2-3 tahunan lalu tidak sama sekali.

Dalam kunjungan anda itu, buatlah daftar judul posting mereka yang paling populer. Bagaimana tahunya? Beberapa blog itu mempunyai widget most popular, lihat saja di situ, atau kalau tidak, cari saja postingan yang paling banyak di tweet ulang, atau di like oleh pengunjungnya.

Nah, setelah daftar itu jadi, cari judul yang mungkin berkait dengan posting anda, dan modifikasi sedikit supaya pas dengan keperluan anda. Contohnya: “Do you make these mistakes in English?” ubah jadi “Do you make these mistakes in blogging?”, hmmm, bagus kan?

Dengan mendasarkan penulisan posting dari judulnya, kita bisa mengeset ‘rasa’ dari posting itu sehingga membuat penulisannya menjadi sedikit lebih mudah. Contohnya, kalau judul anda sedikit nakal, maka sepanjang tulisan anda, kesan nakal itu akan tetap terjaga, demikian kalau judulnya saja sudah provokatif, maka anda akan mudah menyusun tulisan yang provokatif juga. Berbeda dengan menulis novel atau cerpen dimana judul kerap kali muncul belakangan setelah tulisannya sendiri selesai.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

Minggu, 15 Mei 2011

Menentukan Gagasan Pokok Posting

Sebuah post di blog pada dasarnya adalah bentuk kecil dari seni menulis. Jika sebuah posting sampai terdiri dari 2,000 kata atau lebih, postingan itu akan jadi sulit dibaca. Terlebih sekarang, ketika orang tidak lagi punya banyak waktu untuk membaca. Itu sebabnya orang lebih menyukai tulisan – posting yang ringkas-ringkas saja. Mustahil pengunjung blog anda menyerap lebih dari satu pokok gagasan dalam sekali baca.

Anda tidak harus menuliskan suatu posting yang puanjang yang membahas begitu banyak hal secara detail dan mendalam. Ada 3 kelemahan posting semacam itu:

  1. Tidak masuk akal.
    Misalkan nie ya, saya memberitahu anda bahwa saya baru saja menulis sebuah artikel luar biasa dengan judul “How to lose fat, gain muscle, effortlessly attract women, influence people and become a party animal you’ve always wanted to be, all in just 7 days!”. Apakah anda percaya dengan judul itu? Sangat mungkin tidak. Apa mungkin saya bisa melakukan atau membuat anda melakukan semua hal itu? Tidak. Terlalu banyak yang dibahas. Sekarang kita lihat bagaimana kalau judulnya diubah menjadi: “How to lose 4 pounds of fat in 7 days.” Tuh, kan? Lebih masuk akal to?
  2. Tidak bisa diaplikasikan dengan mudah
    Terlalu banyak informasi hanya akan membuat pembaca tidak mampu mencerna semua gagasan anda, dan pada akhirnya tidak bisa melakukan apapun atas tulisan anda itu. Jadi: percuma.
  3. Membahas sebanyak mungkin hal membuat anda tidak punya fokus.
    Ada kutipan bagus nie; “If you try to be all things to all people you often end up being nothing to no one”.  Blog yang fokus, dengan posting yang saling terkait hubung, akan lebih dihargai, meski mungkin trafficnya akan lebih sedikit.
    Ingatlah, satu gagasan saja per posting. Kalau mau menambahkan lebih banyak, tulislah di posting lain dengan link bertautan. Ini tidak hanya akan memperbaiki SEO anda karena internal link yang baik, tapi juga akan menambah page view blog anda. Percayalah, Google akan lebih mencintai anda. Wakakak!

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

Sabtu, 07 Mei 2011

Ketika Nge-Blog Menjadi Beban

Jika anda punya blog, mencoba aktif menulis, berbagi, bercerita, mencari teman, membangun jaringan untuk memperluas bisnis anda (kalau punya sih, hehe… mungkin anda juga mengalami hal yang kurang lebih sama dengan saya; terbebani. Iya-kah?

Selain mengelola beberapa blog, saya juga masih punya pekerjaan off-line. Tidak usah disebutkan ya…, malu. Bukan malu dengan anda, tapi malu dengan orang-orang yang dilingkungan kerja off-line saya itu, hehe….

Beberapa orang berpendapat bahwa baiknya kita mengupdate blog setidaknya satu kali sehari. Jujur, itu tidak mungkin. Alasan saya klasik, waktu. Meski kalau mau ditelisik lagi, bukan itu masalahnya, tapi ide. Kekeringan ide itulah yang menjadi sumber mengapa akhir-akhir ini saya cuman menulis rata-rata 4 posting saja per bulan untuk dee-nesia ini. Saya memang lagi fokus di My Gadget Review. Karena secara finansial, blog berisi review gadget dan laptop itu yang paling menghasilkan uang. Jadinya blog saya yang lain seperti saya tinggalkan. Sepertinya uang sudah mengubah tujuan awal saya dulu memulai nge-blog.

Apalagi akhir-akhir ini, semakin terasa bahwa nge-blog membebani saya. Tidak enak rasanya membiarkan mereka mangkrak, sedang kemungkinan untuk lebih sering melakukan update juga tidak mungkin.

Saya sangat tergoda untuk membuat autoblog saja, sehingga tidak mengharuskan saya untuk mengupdate sendiri. Yang membuat saya mengurungkan niat itu adalah ada perasaan bersalah karena itu bukan tulisan saya sendiri. Saya harus mengakui kalo banyak tulisan di Dee-nesia ini yang berupa tulisan copy-paste dari blog-nya teman-teman. Beberapa juga cuman terjemahan dari posting blogger-blogger besar. Meski begitu saya masih berupaya menulis ulang, merangkai ulang, dan kalau bisa memahami ulang. Dan sedapat mungkin mencantumkan sumber dan link tulisan itu sebagai wujud terima kasih dan penghormatan saya. Meski tidak puas juga sih, itu tetap bukan tulisan saya sendiri.

Bagaimana dengan anda? Apakah blogging juga menjadi beban buat anda? Atau barang kali anda mau berbagi cara anda mengatasi ini? Monggo….

Senin, 02 Mei 2011

Cara Mengaktifkan Voice Recognition Di Ms. Office 2010

Kangen dengan fitur Voice Recognition di Ms. Office 2003 dulu? Kalau saya sich iya. Meski hasilnya terkadang bikin jengkel, tapi fitur pengenalan suara seperti itu sangat menantang untuk dicoba. Tadi malam akhirnya berhasil juga saya mengaktifkan voice recognition di Ms. Office 2010.
Dari hasil bertanya-tanya di beberapa forum yang membahas aktivasi Voice Recognition di Ms. Office 2010, akhirnya saya beranikan diri mencobanya sendiri.
aktivasi Voice Recognition di Office 2010 Singkatnya, ini yang saya lakukan untuk mengaktifkan fitur Voice Recognition itu:
Saya menggunakan Ms. Windows XP service pack 3 dengan sudah terinstall Ms. Office 2010 activated. Di dalam help-nya, Microsoft menyatakan bahwa Ms. Office 2010 tidak lagi mendukung fitur Voice Recognition. Tapi saya ngeyel, mosok tidak bisa diakali, hehe….
Kemudian, dari hasil nanyak-nanyak itu tadi, saya install Ms. Office 2003, tapi hanya Ms. Word-nya saja. Saya upayakan mencentang semua pilihan yang sekiranya mendukung fitur pengenalan suara ini. Dan teng-teng …, akhirnya Language Bar muncul juga di desktop Windows XP saya. Saatnya mencoba ….
imagePertama, saya coba dulu di Ms. Word 2003, dan begitu saya centang pilihan Speech, saya langsung sok kemrucus keminggris, dan benar, hasilnya bikin mual, haha…. Ok minimal netbook saya sekarang bisa keminter mengenali apa yang saya katakan, meski banyak klirunya.
Kemudian saya tutup Ms. Word 2003nya, dan saya buka Ms. Word 2010. Yang muncul lama adalah pemberitahuan bahwa dia sedang mengkonfigurasi instalasinya. Wah, sempat ragu, karena di forum-forum itu banyak yang berpendapat, bahwa harusnya Ms. Office 2003 diinstall lebih dulu, baru yang 2010.
Tada…. Tidak seberapa lama, kurang lebih satu menitan-lah, saya bisa ngobrol dengan Ms. Word 2010. hehe …. Jadi bisa sedikit sombong, wakakak!
Mau mencoba cara mengaktifkan Voice Recognition di Ms. Office 2010 anda?
Sebagai tambahan, rupanya Microsoft sengaja menghilangkan fitur Voice Recognition dari jajaran Office-nya, dan menjadikannya bagian dari Windows Vista. Mulai Ms. Office 2007, si Voice Recognition tidak lagi disertakan. Heran juga, mengapa fitur bagus seperti ini dihilangkan. Mungkin supaya orang mau pindah ke Windows Vista yang super berat itu.
Microsoft memang pintar, pintar memintari pelanggan masuknya, hehe ….