Beberapa waktu yang lalu, sejak Microsoft mengumumkan OS-nya yang baru, si Windows 8 ini, saya berjualan file ISO Windows 8, tapi cuman yang Consumer Preview dan Release Preview, yang versi RTM alias finalnya tidak. Bukan apa-apa, tapi karena saya sendiri malas memakai Windows 8, jadinya juga tidak antusias untuk jualan. Semua jualan tadi saya hentikan, untuk selamanya. Meskipun sudah saya tulis tidak jualan lagi di blog khusus jualan saya itu, sampai sekarang masih banyak orang yang memesan. Setiap hari paling tidak ada 3 sampai 5 lima orang, semua saya tolak. Yang lucu adalah, kebanyakan mereka memesan “kaset” Windows 8. “Kaset”? Opo to yoooo….? Lucu saja.
Hampir semua pemesan itu, terpancing untuk mencoba Windows 8, sekedar ingin mengincipi. Beberapa bahkan terkesan sangat memaksa mau beli, meski sudah diberitahu yang saya punya itu bukan versi RTM, eh…, tetap ngeyel. Ya, tetap saya tolak.
Nah, kalau memang benar-benar ingin merasakan Windows 8, coba baca dulu 4 hal yang harus dipertimbangkan sebelum pindah ke Windows 8 di bawah ini. Pertimbangkan untung ruginya, baik buruknya, jangan sampai nanti malah kecewa dan “rugi”.
1. Tampilan Baru yang Dinamis
Jika dibandingkan dengan Windows 7, maka Microsoft membuat perubahan yang sangat besar dari sisi desain antarmuka tampilan dan bagaimana OS baru ini dioperasikan. Tampilan Windows 8 yang memakai “Metro” untuk menggantikan Aero, memaksa pengguna untuk beradaptasi lebih, dibandingkan peralihan dari Windows XP ke Vista, kemudian ke Windows 7. Benar-benar lompatan. Menurut saya berkesan lebih “muda” atau dinamis. Saking dinamis-nya, ‘orang-orang berumur’ (seperti saya) jadi musti tergopoh-gopoh menyesuaikan diri. Memang sih, tampilan desktopnya masih mirip dengan OS sebelumnya.
Tanpa tweak tertentu kamu tidak akan menemui tombol Start lagi. Dan kita harus berkenalan dengan “Charms”, yang terletak di sisi pinggir kanan layar. Melalui Charms inilah kita bisa menjalankan aplikasi yang tersedia. Terlihat bagus, charming, dan relatif mudah kalau sudah terbiasa, tapi semuanya tampak terlalu berbeda dari yang sebelumnya. Kalau kamu bukan orang yang suka perubahan, tampaknya lebih mudah untuk bertahan tidak jadi upgrade saja.
Tampilan Windows 8 ini membuat desktop kamu jadi terlihat seperti smartphone atau tablet. Desktopnya bersih dan halus. Kita bisa meletakan file, aplikasi, dan widget, dan semacamnya di Start Screen. Ada juga Windows Store yang mengantarmu ke tempat dimana kamu bisa mendapatkan aplikasi gratis dan berbayar untuk di pasang di Start Screenmu.
2. Apakah komputer atau laptopmu mendukung OS terbaru ini?
Ok, begini, kalau laptop atau komputermu yang sekarang bisa menjalankan Windows 7 dengan lancar, berarti Windows 8 juga akan berjalan “baik”. Tapi ya jangan memaksa, dari pada nanti malah jadi lemot. Sekarang tersedia versi 32-bit dan 64-bit, dan masing-masing membutuhkan spesifikasi yang berbeda.
Kalau kamu mau yang 32-bit, pastikan processor-mu minimal berkecepatan 1 GHz, versi 64-bit juga bisa jalan. RAM 1 GB cukup untuk versi 32-bit, kalau yang 64-bit minimal 2 GB. Sisa ruang kosong di hard disk minimal 16 GB untuk 32-bit, dan 20 GB untuk 64-bit. Pastikan juga graphic card-mu mendukung minimal MS DirectX 9 dengan driver WDDM.
Bisa? Ok, lanjut.
3. Apa tidak sebaiknya upgrade dulu monitornya ke touch screen?
Windows 8 ini baru akan terasa kinerja manfaat dan khasiatnya kalau kita memakai layar sentuh. Kalau tidak pakai layar sentuh, kita akan dipaksa menyeret-nyeret bata kotak-kotak itu pakai mouse terus menerus. Mau? Ya silahkan.
Intinya memang Microsoft hendak menguasai pasar komputer tablet yang sekarang dikuasai iOS dan Android. Sebenarnya visioner juga, cuman meksonya ituloh. Secara tradisional pemakai laptop dan desktop PC kan pakai mouse, bukan jari. Tapi mau juga dink…. hehe….
4. Kamu punya waktu mempelajarinya?
Hehe, ini jadi personal sifatnya. Kalau kamu mahasiswa atau pelajar yang tidak sedang dikejar dead-line pengumpulan skripsi, paper, makalah atau tugas-tugas lainnya, jadi punya waktu banyak untuk melakukan eksplorasi, silahkan mencoba Windows 8. Tapi kalau sekarang anda sudah berumur 30 tahunan dan lebih banyak bertanya pada anaknya untuk memaksimalkan penggunaan komputer anda, sementara pekerjaan lebih sering membuat anda tidur terlalu larut, mending tunda dulu dech, kumpulin uang dulu untuk beli monitor touch screen atau laptop berlayar sentuh, atau beli tablet ber-Windows 8, dan waktu senggang yang loggar. Jadi proses upgrade dan penyesuaian dirinya tidak mengandung resiko pekerjaan terbengkalai karena masih bingung pakai Windows 8, hehe….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar